Sembuhkan Orang Gila dengan Bacaan Alquran

HARSEM/SUKMA WIJAYA
MULAI WARAS: Sejumlah pasien tampak mulai sehat dan bisa diajak berkomunikasi.

Pondok Loro Jiwo Sayung

DEMAK-Selain menjadi penuntun hidup, Alquran memberikan pengaruh besar bagi jasmani dan rohani. Khasiatnya telah dibuktikan Pondok Nurussalam di Dukuh Ngepreh Desa/Kecamatan Sayung. Panti rehabilitasi gangguan jiwa yang akrab disebut Pondok Loro Jiwo, menggunakan metode dzikir dan mendengarkan bacaan Alquran untuk menyembuhkan penyakit jiwa.

Menurut pengasuh pondok Kiai Nur Fatoni Zein, sudah lebih dari 15 tahun metode ini diterapkan. Pasien dari latar belakang agama berbeda, juga merasakan perubahan fisiologis. Dzikir malam terbukti menurunkan depresi.

Ketenangan jiwa yang kerap diperoleh setiap malam membuat pasien kembali normal. Seperti firman Allah, ‘Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS 7: 204).’

Metode ini terbukti bisa mengobati sakit jiwa. Bahkan pada 2008-2011 pondok ini dipercaya menyembuhkan pasien yang dikirim Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Hasilnya 60 pasien sembuh dan kembali ke keluarganya. Sejak Juli 2011,  Pemprov Jateng mempercayakan 50 pasien dalam program bebas pasung.

“Banyaklah berdzikir, Allah akan menurunkan kasih sayangnya. Memudahkan segala macam urusan termasuk menyembuhkan penyakit,” jelas Nur.

Pengalaman ini juga dialaminya ketika masih muda. Nur ikut yantri ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Selanjutnya tertarik mendalami ilmu terapi jiwa hingga mendirikan Pondok Loro Jiwo pada tahun 2005.

Semula, panti ini belum menerima pasien. Hanya mengambil orang gila di jalan untuk disembuhkan. Dalam perkembangannya, banyak warga meminta anggota keluarganya disembuhkan.

Sekretaris pondok Sokeh menambahkan sebelum menggunakan metode dzikir,  ada tiga metode penyembuhan yang dilakukan. Yakni ramuan herbal buatan pondok untuk merevitalisasi jaringan syaraf yang rusak, pijat untuk melancarkan sirkulasi darah, dan mandi malam untuk membersihkan kotoran di jasmani dan rohani.

Sokeh yang sudah 9 tahun mengurusi pasien mengatakan, rata-rata dalam waktu tiga bulan pasien ada perkembangan. Dari semula parah, kemudian mendekati kesembuhan.

Ada tiga tingkat pasien, yaitu parah, menengah dan mendekati kesembuhan. Pondok juga memisahkan laki-laki dan perempuan. Terkait biaya, pondok tak mempersoalkan. Bisa gratis, juga bersedia menerima titipan dari keluarga pasien.

Pondok yang menampung 200 pasien ini telah memiliki usaha peternakan ayam, lele dan pertanian untuk biaya terapi. Sedangkan makanan sehari-hari menggunakan menu jawa, terkadang diambil dari hasil peternakan dan pertanian. (harsem/swi/16)
__________

• Untuk Informasi Mengenai Panti Rehabilitasi/Pondok Nurussalam bisa menghubungi pengurus: HP. 085 777 451 458 (Bahrudin) 
• Google map lokasi: 
• https://www.google.co.id/maps/@-6.953015,110.5074242,3a,75y,64.15h,85.72t/data=!3m6!1e1!3m4!1sWPoM6KW_u-BhFLAabyJKfg!2e0!7i13312!8i6656?hl=id 
•