test banner

Breaking News

Belimbing Khas Demak Mulai Langka

Bupati Demak HM Dachirin Said bersama para SKPD mengkampanyekan belimbing Demak yang mulai langka.

Petani Beralih Tanam  Jambu

Demak-Belimbing khas Demak yang biasa dicari masyarakat, karena manis dan segar, mulai langka.  Karena banyak petani beralih tanam jambu air ketimbang belimbing yang sulit perawatannya.
    
“Persoalan belimbing khas Demak yang mulai langka, merupakan hal serius yang menjadi perhatian pemerintah, kami juga memberi apresiasi bagi petani yang masih sudi menanam belimbing,” kata Bupati Demak HM Dachirin Said setelah membuka lomba jambu merah delima, citra dan belimbing di halaman Setda kompleks Pendopo Kabupaten Demak, Rabu (25/9).
   
 Jambu dan belimbing menjadi kebanggan unggulan pertanian yang diminati masyarakat. Jambu merah delima dan citra bernilai mahal dipasaran buah luar kota sampai Jakarta, namun hal ini justru berakibat pada nasib belimbing yang mulai tersingkirkan.

Banyak petani beralih menanam jambu ketimbang belimbing, karena memandang perawatan belimbing lebih rumit. Kendati demikian pemerintah menyarankan sedikitnya petani tetap melestarikan tanaman belimbing khas Demak disebagian lahan perkebunannya.

Sementara, Ketua Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Demak Masrur mengatakan, lomba jambu dan belimbing ini merupakan upaya dari FEDEP untuk melestarikan buah jambu merah delima, citra dan belimbing.

Diakuinya nasib belimbing memang semakin berkurang, sedangkan pemerintah tidak bisa memaksa para petani untuk menanam belimbing, karena petani sendiri bisa mendeteksi komoditas mana  yang lebih menguntungkan.Tanaman belimbing lebih susah perawatannya, karena membutuhkan air, buahnya harus di bungkus dengan daun jati agar beraroma enak.

Sebagai forum pengembangan ekonomi dan sumber daya, FEDEP memprediksi kelangkaan belimbing dapat diantisipasi, melalui intervensi dari pemerintah dengan memberi reward, atau bantuan bibit belimbing, seperti pengurangan harga pupuk. Namun hal ini perlu dikoordinasikan dengan instansi lain.

Lomba jambu dan belimbing ini, diikuti 92 peserta berasal dari petani wilayah 14 kecamatan. “Namun setelah diverifikasi oleh petugas pertanian dan perkebunan, hanya tersisa 88 peserta,  lomba jambu merah delima 46 orang, jambu citra 35, dan 7 peserta lomba belimbing,” kata Kepala Bappeda Demak Tri Pudji Lestari. Seluruh juara akan menerima uang pembinaan dari Bappeda dan Bapeluh.

Terpisah, peserta lomba, Solikin (51) memamerkan jambu merah delima miliknya yang biasa di panen setiap 3 bulan. Petani asal Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam ini, mengaku telah menanam jambu sejak 15 tahun lalu.

Dia lebih memilih menanam jambu, karena mudah perawatannya, terbukti dari 75 pohon jambu miliknya setiap panen berhasil memetik hampir 3 kwintal per-pohon dengan harga Rp 12 ribu per-kg. (swi/hst)

2 komentar:

  1. la terus yang menang siapa? kok dak di cantumkan nama dan alamatnya?

    BalasHapus
  2. seperti tahun kemarin (2012) nama, desa, kecamatan tercantum komplit. biar yang baca mengerti. trim.

    BalasHapus