Jamin Keamanan Sedekah Laut (Syawalan) Personil Kodim Demak Di Terjunkan
DEMAK - Bukan hanya kegiatan di Hari Raya Idul Adha, acara untuk mengisi liburan di Hari raya idul fitri yang diselenggarakan di Demak juga sangat menarik. Puluhan Prajurit Kodim 0716/Demak terlibat pengamanan pada acara tersebut yakni Syawalan atau sedekah laut yang sudah menjadi tradisi selalu dilakukan masyarakat pesisir setiap bulan Syawal atau tepatnya 7 hari setelah Idul Fitri. Kegiatan ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah keselamatan dan hasil laut yang telah dilimpahkan.
Ribuan masyarakat Demak, Jawa Tengah, menggelar ritual Syawalan yakni melarung sesaji ke tengah laut. Warga percaya larungan sesaji akan mendatangkan berkah.
Selain Idul Fitri, warga pesisir di Moro, Demak dan warga Bungo Wedung, mempunyai tradisi merayakan Syawalan. Tradisi ini rutin digelar tujuh hari setelah Idul Fitri, untuk tahun ini bertepatan dengan hari ini, Rabu (13/07/2016).
Acara diawali dengan arak-arakan yang dikawal sembilan orang berpakaian adat jawa sebagai simbol Wali Songo.
Nasi tumpeng yang dimasukkan dalam miniatur perahu ditandu oleh empat orang sebagai simbol empat cantrik yang berguru kepada Sunan Kalijogo. Nasi tumpeng dan aneka hasil laut kemudian dibawa ke atas perahu untuk dilarung ke tengah lautan.
Berbagai kesenian tradisional turut mengiringi arak-arakan hingga tepi pantai. Bahkan ribuan warga yang menunggu prosesi larungan telah memadati area pantai sejak pagi tadi.
Tampak hadir dalam Kegiatan tersebut Bupati dan Wabup Demak Natsir-Jos,Dandim 0716/Demak Letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P, Wakapolres Demak Kompol Sulasno S.Pd serta pejabat lainya.
Sebelum tumpeng dilarung, seorang sesepuh terlebih dulu memimpin doa agar para nelayan tetap dikaruniai rezeki melimpah.Iskandar Rohmat,seorang sesepuh desa setempat, mengatakan selain sebagai bentuk syukur, acara larung sesaji juga bertujuan untuk melestarikan budaya para leluhur.
Untuk menjamin keamanan, regu Tim SAR Demak yang terdiri dari Kodim 0716/Demak,TNI AL,Polres Demak dan BPBD Demak diterjunkan ke lokasi.(Pendim 0716/Demak)
Ribuan masyarakat Demak, Jawa Tengah, menggelar ritual Syawalan yakni melarung sesaji ke tengah laut. Warga percaya larungan sesaji akan mendatangkan berkah.
Selain Idul Fitri, warga pesisir di Moro, Demak dan warga Bungo Wedung, mempunyai tradisi merayakan Syawalan. Tradisi ini rutin digelar tujuh hari setelah Idul Fitri, untuk tahun ini bertepatan dengan hari ini, Rabu (13/07/2016).
Acara diawali dengan arak-arakan yang dikawal sembilan orang berpakaian adat jawa sebagai simbol Wali Songo.
Nasi tumpeng yang dimasukkan dalam miniatur perahu ditandu oleh empat orang sebagai simbol empat cantrik yang berguru kepada Sunan Kalijogo. Nasi tumpeng dan aneka hasil laut kemudian dibawa ke atas perahu untuk dilarung ke tengah lautan.
Berbagai kesenian tradisional turut mengiringi arak-arakan hingga tepi pantai. Bahkan ribuan warga yang menunggu prosesi larungan telah memadati area pantai sejak pagi tadi.
Tampak hadir dalam Kegiatan tersebut Bupati dan Wabup Demak Natsir-Jos,Dandim 0716/Demak Letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P, Wakapolres Demak Kompol Sulasno S.Pd serta pejabat lainya.
Sebelum tumpeng dilarung, seorang sesepuh terlebih dulu memimpin doa agar para nelayan tetap dikaruniai rezeki melimpah.Iskandar Rohmat,seorang sesepuh desa setempat, mengatakan selain sebagai bentuk syukur, acara larung sesaji juga bertujuan untuk melestarikan budaya para leluhur.
Untuk menjamin keamanan, regu Tim SAR Demak yang terdiri dari Kodim 0716/Demak,TNI AL,Polres Demak dan BPBD Demak diterjunkan ke lokasi.(Pendim 0716/Demak)
Tidak ada komentar