Tanggul Sungai Tuntang Jebol, Ratusan Warga Demak Mengungsi
Akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, ratusan warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman setelah tempat tinggal mereka dilanda banjir pada Kamis (9/1/2020).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho mengatakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo jebol pada pukul 09.00 WIB. Awalnya, lanjut dia, tanggul jebol hanya kecil, kemudian semakin melebar dan saat ini mencapai 10-an meter.
Agus mengemukakan, tercatat 160-an keluarga di Desa Trimulyo terdampak peristiwa itu dan harus mengungsi.
"Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudaranya, sedangkan lainnya ke masjid, balai desa, serta kantor Kecamatan Guntur," katanya di Demak pada Kamis (9/1/2020).
BPBD Demak sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi, sedangkan sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.
Bupati Demak M Natsir mengungkapkan dapur umum dan kebutuhan lainnya, termasuk tim medis, sudah disiapkan untuk penanganan pengungsi.
Jumlah warga Desa Trimulyo diperkirakan 1.500-an orang, sedangkan jumlah mereka yang mengungsi belum bisa dipastikan.
Terkait penanganan tanggul jebol, kata dia, belum bisa dihadirkan alat berat karena kondisinya belum memungkinkan.
"Kami menunggu cuaca terang sehingga baru bisa dihadirkan alat berat untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol. Untuk saat ini hanya penanganan sementara untuk antisipasi debit air sungainya meningkat," ujarnya.
Tanggul sungai lain yang dinilai rawan, tidak hanya di Sungai Tuntang, melainkan di Ploso dan Sumberejo, sedangkan aliran sungai besar yang menjadi perhatian, di antaranya Sungai Wulan, Jeragung dan Sayung.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho mengatakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo jebol pada pukul 09.00 WIB. Awalnya, lanjut dia, tanggul jebol hanya kecil, kemudian semakin melebar dan saat ini mencapai 10-an meter.
Agus mengemukakan, tercatat 160-an keluarga di Desa Trimulyo terdampak peristiwa itu dan harus mengungsi.
"Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudaranya, sedangkan lainnya ke masjid, balai desa, serta kantor Kecamatan Guntur," katanya di Demak pada Kamis (9/1/2020).
BPBD Demak sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi, sedangkan sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.
Bupati Demak M Natsir mengungkapkan dapur umum dan kebutuhan lainnya, termasuk tim medis, sudah disiapkan untuk penanganan pengungsi.
Jumlah warga Desa Trimulyo diperkirakan 1.500-an orang, sedangkan jumlah mereka yang mengungsi belum bisa dipastikan.
Terkait penanganan tanggul jebol, kata dia, belum bisa dihadirkan alat berat karena kondisinya belum memungkinkan.
"Kami menunggu cuaca terang sehingga baru bisa dihadirkan alat berat untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol. Untuk saat ini hanya penanganan sementara untuk antisipasi debit air sungainya meningkat," ujarnya.
Tanggul sungai lain yang dinilai rawan, tidak hanya di Sungai Tuntang, melainkan di Ploso dan Sumberejo, sedangkan aliran sungai besar yang menjadi perhatian, di antaranya Sungai Wulan, Jeragung dan Sayung.
Tidak ada komentar