test banner

Breaking News

Jelang Idul Adha, Ojek Kambing Laris Manis

Pak ojek kambing sumringah karena banyak terima jasa antar. (harsem/sukmawijaya)


Demak-Menjelang hari raya Idul Adha (kurban), ternyata tak hanya peternak dan pedagang kambing yang bisa meraup untung. Jasa pengantar kambing potong atau kerap disebut Ojek Kambing, ikutan laris manis.

Berkah hari raya kurban, juga dirasakan para tukang ojek kambing yang biasa mangkal di seputar pasar hewan. Mereka ketiban rejeki, ketika pembeli hewan kurban membutuhkan jasa antar kambingnya sampai tujuan.

Untuk memudahkan mengantar kambing, bagi para ojek kambing yang belum memiliki sepeda motor roda tiga, mereka memodifikasi motornya dengan memberi keranjang di kanan-kiri jok motor.

Seperti, Heri (43) warga Desa Karangsari Kecamatan Karangtengah, dia menekuni bisnis ojek kambing sejak 3 tahun lalu. “Saya biasa mangkal di pasar kambing Karangtengah, juga siap melayani hingga luar kota,” akunya.

Selama ini Heri mengirim kambing paling jauh ke wilayah Semarang dan Jepara, rata-rata biaya kirim Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu per-ekor. Karena saat ini marak jual-beli kambing untuk hewan kurban ongkos kirim naik 20 persen.

Serupa dialami Kasdun (47) warga Desa Batu Kecamatan Karangtengah, dia menggeluti menjadi tukang ojek kambing ini  satu tahun lalu, sebelumnya dia melayani jual air minum.

Setelah melihat penghasilan ojek kambing, dirinya mencoba menjalankan dua usaha itu sekaligus. “Saya juga melayani air minum dan antar kambing ke tujuan pemesan,” jucapnya.  
 
Dari jasa antar kambing, Kasdun berhasil meraup keuntungan Rp 75 ribu per-hari, namun menjelang hari raya kurban ini dia bisa meraih Rp 150 ribu dalam sehari, kadang dia mengirim kambing sampai ke wilayah Bonang atau Wedung.

Meskipun terdapat ratusan tukang ojek kambing dengan beda kendaraan di pasar hewan Karangtengah, namun mereka tidak saling berebut menawarkan jasa angkut kambing, para tukang ojek kambing saling menyadari, berlaku gantian atau melayani langganan masing-masing.

Pembeli kambing, Rohim (38) warga Desa Kadilangu Kecamatan Demak mengaku terbantu adanya ojek kambing, dia sendiri tak menyoal ongkos antar asalkan kambing diantar sampai rumahnya.

Pembeli lain, Sokeh (50) warga Kecamatan Bonang mengaku sering membeli kambing saat pasaran pahing. Dirinya hanya membeli kambing dua ekor untuk kurban di masjidnya. “Kalau membawa sekaligus kesulitan, sehingga menggunakan jasa antar,” jelasnya.  (swi/hst)

Tidak ada komentar