test banner

Breaking News

Provinsi Agar Segera Tangani Pintu Wilalung

Bupati Demak HM Dachirin Said (harsem/sukmawijaya)
Bupati Beri Batas Waktu 10 Hari

Demak-Bupati Demak HM Dachirin Said memberikan batas waktu penanganan pintu Wilalung dari Sungai Wulan. Bupati berharap provinsi tidak banyak berwacana.
    
Peritiwa banjir di wilayah sungai Wulan yang menyebabkan tiga kecamatan, yaitu Mijen, Wedung, dan Kecamatan Karanganyar banyak menanggung penderitaan.
    
Bupati meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana segera mengantisipasi sumber bencana tersebut. Bencana banjir di Mijen akibat debit air yang tinggi, karena pintu Wilalung atau Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan, Kudus selalu ditutup.
    
Seharusnya bangunan pembagi debit air sungai Serang menuju sungai Juwana dan sungai Wulan ini, selalu dikontrol ketat, bukan satu daerah dibiarkan menjadi korban musibah banjir.
    
“Kita tak usah berwacana, bukti sudah terjadi akibat pintu Wilalung wilayah Mijen dan sekitarnya dua kali mengalami musibah banjir,” katanya sebelum membuka Rapat Koordinasi Menghadapi Musim Penghujan di Bina Praja, Rabu (30/10).
     
Dari evaluasi bupati, penyebab utama musibah banjir di wilayah saluran sungai besar Wulan di kawasan Kecamatan Mijen adalah masalah penanganan pintu Wilalung. Hingga bupati menetapkan batas waktu selama 10 hari agar provinsi segera menanganinya.
    
Bila  provinsi angkat tangan, daerah akan menanganinya, jangan sampai daerah menjadi ketergantungan terus dengan provinsi. Apalagi soal musibah banjir, bupati  tegas dalam hal ini, dia tak ingin rakyat Demak menjadi korban banjir lagi.
    
Seandainya dalam waktu dekat, curah hujan meningkat, akan mensoal kondisi pada pintu Wilalung, pihaknya akan memaksa pintu dibuka agar banjir tidak jatuh di wilayah Demak.
    
Rakor penanganan bencana yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus mensikapi musibah angin puting beliung. Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan Otober ini curah hujan mulai tinggi.

“Disiapkan langkah menghadapi ancaman tanah longsor, angin puting beliung, dan musibah banjir,” kata Kepala BPBD Demak, Bambang Saptoro Subandrio. Melalui Rakor ini dapat mengevaluasi kekuatan daerah, dan mengimbau jajaran SKPD mempersiapkan kesiagaan masing-masing.

Rakor diikuti oleh Kasi Pengendalian Pelaksana Sungai dan Pantai BBWS Pamali Juana Teguh S, selaku narasumber, bagian data dan informatika BMKG,  Sri Indah, Kodim 0716 Demak, Polres Demak, Dinpertan, DPUPPE, Dinlutkan, Dinsosnakertrans, Diknas, Kesbangpolinmas, BPPT PM, dan Sencom Mitra Polisi yang membantu komunikasi. (swi/hst)



Tidak ada komentar