Puting Beliung Sapu Demak
Rumah kayu milik Sukarno (71) warga Dukuh Kauman RT 02 RW 02 Desa Sukodono Kecamatan Bonang, ambruk setelah tersapu puting beliung, kemarin. (harsem/sukmawijaya) |
Warga Desa Kembangan memperbaiki genting yang mlorot, akibat tersapu angin puting beliung. (harsem/sukmawijaya) |
2 Rumah Ambruk, Ratusan Genting Rontok
Angin puting beliung mulai masuk Demak. Angin lesus yang menderu ini, diperkirakan berasal dari arah Timur Laut menghantam ke wilayah pesisir pantai utara Jawa.
DEMAK- Wilayah Kecamatan Bonang, tersapu angin puting beliung. Sedikitnya dua rumah ambruk dan ratusan atap rumah berupa genting, berterbangan.
Puting beliung yang datang disertai hujan, merambah di lima desa pada Kecamatan Bonang, yaitu Desa Sukodono, Sumberejo, Kembangan, Karangrejo, dan Desa Gebangarum, kemarin.
Menurut keterangan Kades Gebangarum, H Masnur, di Gebangarum satu rumah ambruk milik Purnomo (36) warga Dukuh Banganom Utara RT 02 RW 05. “Selain itu, beberapa pagar rumah berterbangan,” ujar Mansur.
Ratusan atap rumah berupa genting, mlorot. Seusai angin reda, warga mulai bergotong royong memperbaiki atap. Pihaknya juga membantu perbaikan rumah milik Purnomo.
Di Desa Sukodono, rumah kayu milik Sukarno (71) warga Dukuh Kauman RT 02 RW 02 juga ambruk rata dengan tanah. “Sekitar pukul 21.00 terjadi hujan angin disertai petir, tiba-tiba ada suara angin menderu mengangkat rumah saya, dan membantingnya hingga ambruk,” ucap Sukarno.
Peristiwa ini membuat dirinya shock. Beruntung ketika rumahnya ambruk, dia bisa berlindung disamping lemari, sehingga tidak terkena puing rumah yang roboh. “Kendati begitu, kami kesulitan mengeluarkan bapak yang tercepit puing kayu rumah,” ungkap Maskan (26) anak Sukarno.
Dia panik ketika menolong bapaknya yang terus merintih diantara puing-puing atap rumah dari kayu. Rumah berukuran 5 x 6 M yang dihuni sendiri oleh Sukarno, segera diperbaiki oleh warga. Sementara Sukarno menginap dirumah anaknya, hingga rumah itu rampung dibangun.
Setelah Desa Sukodono, angin puting beliung bergeser ke arah Desa Kembangan, Sumberejo, dan Desa Karangrejo. “Alhamdulillah, desa kami hanya terkena imbas berupa atap genting yang mlorot, sehingga warga tidak banyak mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya,” ucap Kades Karangrejo, Masruri.
Serupa dengan Desa Karangrejo, di wilayah pemukiman Desa Sumberejo dan Desa Kembangan hanya menderita kerugian berupa atap genting yang melorot. Hanya di Desa Kembangan, angin menyebabkan sebuah pohon mindhek jawa yang sudah berumur ratusan tahun, tumbang.
“Beruntung sekitar pohon tidak terdapat pemukiman warga, hanya makam Pepunden Desa,” ucap Saleh (38) warga Desa Kembangan saat mengawasi perbaikan genting rumah Modin Masjid Jami Desa Kembangan, Kyai Mahmud.
Menurut Saleh, angin berasal dari arah timur laut, semula angin melaju dari sekitar Desa Jatimulyo Kecamatan Bonang menuju Desa Sukodono, selanjutnya angin menuju ke kawasan desanya. Angin sekaligus merontokan atap sebelah Timur gedung SMPN 3 Bonang.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Joko Sari membenarkan angin puting beliung berasal dari arah timur laut. “Kemungkinan karena sudah musim angin timur, sehingga angin melaju dari arah timur,” jelasnya.
Setelah mendengar kabar adanya serangan puting beliung, pihaknya segera mendata tingkat kerusakan di desa tersebut. Joko mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai serangan puting beliung ini, para Kades segera melapor ke BPBD, bila desanya terkena musibah. (swi/hst)
Tidak ada komentar