Soal Gorong Air, Warga Grudug Calon Lokasi Pabrik White Coffi
Kondisi gorong air yang rusak (HARSEM/SUKMAWIJAYA) |
Demak-Sekitar pukul 08.50 puluhan warga Desa Loireng Kecamatan Sayung menggerudug calon lokasi pabrik White Coffi, mereka menuntut dibukanya gorong-gorong air yang tertutup, akibat penghurugan di pabrik tersebut.
Sebanyak 100 oranga warga loireng berdatangan, sebagianmasih membawa lata pertanian. Mereka berharap pihak pabrik sudi membuka saluran yang terhurug oleh tanah, dan memasang gorong-gorong air sepanjang dua klontong bis beton, sebagai saluran pembuangan air dari kawasan persawahan menuju saluran pembuangan lain.
Menurut Ketua Kelompok Tani Desa Loireng, Koeroni, selama ini areal persawahan Loireng seluas hampir 10 hektar, mengandalkan gorong-gorong pembuangan air, sehingga ketika turun hujan kawasan persawahan tidak terendam banjir. “Warga menuntut pihak pabrik sudi membuka saluran untuk gorong-gorong air tersebut,” katanya, (16/12).
Apalagi gorong-gorong tersebut macet, warga kawatir ketika turun hujan akan mengakibatkan areal persawahannya terendam air. Karena pada masa tanam satu(MT I) ini, sebagian persawahan sudah ditanami padi.
Aksi massa petani ini dikawal oleh Kepala desa Loireng, Mansur, dia sekaligus menyarankan warga tidak anarkis saat menuntut pemasangan saluran gorong-gorong. “Pada prinsipnya pihak pabrik tak mensoal permintaan gorong-gorong air dari warga, karena sekarang curah hujan tinggi, warga tak ingin sawahnya kebanjiran,” ungkap Mansur.
Negosasi warga dengan pihak perusahaan, difasilitasi oleh Camat Sayung Arif Sudaryanto, Kapolsek Sayung AKP Bambang Sulistyo, dan Danramil Sayung Kapt Inf Sukartiyo. Pihak perusahaan belum bisa menemui warga.
Namun, Sumadi dari pelaksana proyek hurugan yang menemui para Muspika, berjanji sore nanti sementara akan membongkar gorong-gorong yang macet. Selanjutnya akan dibangunkan jembatan atau bangunan gorong air, tersebut adalah kuasa pemilik pabrik, jelasnya. (HARSEM/SUKAWIJAYA)
Tidak ada komentar