test banner

Breaking News

Cek Kesehatan Kambing Sebelum Dipotong

Petugas bidang peternakan Dinpertan Demak mengecek kesehatan kambing yang dijual di pasar hewan Karangtengah, Kamis (10/10).(harsem/sukmawijaya)



Demak-Kesehatan kambing kurban sangat penting, apalagi hewan itu akan dikonsumsi  masyarakat. Bidang peternakan Dipertan Demak menyarankan semua pihak mengecek kesehatan kambing sebelum dipotong.

Kendati 80 persen hewan kambing yang beredar di Demak dinyatakan sehat. Namun masyarakat diminta tetap mewaspadai hewan kurban yang akan disembelih. Jangan segan-segan mengundang petugas kesehatan hewan untuk menjaga keamanan dalam mengkonsumsi hewan kurban.

Menurut Kasi Kesehatan Hewan Kesmavet Bidang Peternakan pada Dinpertan Demak AF Setiawan, pada musim kemarau ini cukup rentan bagi hewan kurban mengalami sakit, seperti sakit mata, dan mencret.
Seperti, kambing mengalami  mencret, akibat cacingan, karena terkena kuman, dan persoalan pakan. Untuk kambing yang terkena sakit mata, bisa diteteskan obat sakit mata. Namun kambing yang mencret, dilakukan pengecekan dulu.
    
Ciri fisik kambing cacingan, badannya terlihat kurus dengan bulu tampak berdiri. Kambing  lesu, makannya sedikit dan gerakan kurang. Biasanya petugas kesehatan akan menyuntikan vitamin untuk merangsang kambing pulih kembali.
    
Untuk kambing yang terkena rabies, secara fisik dapat terlihat dibagian kulit telinga dan badan tumbuh benjolan. Bila ditemukan gejala tersebut, petugas segera mengisolasi kambing dengan perawatan khusus.
     
Maraknya penjualan hewan kurban beberapa hari ini,  pihaknya mendatangi pasar hewan di wilayah Karangtengah, Gajah, Mranggen, dan Karangawen. Demi menjaga kesehatan, idealnya pemeriksaan hewan kurban dilakukan saat hewan di jual, akan dipotong dan diperiksa juga dagingnya.
      
Selama ini kambing potong di wilayah Demak, 70 persen didominasi domba ekor gemuk, selebihnya 30 persen merupakan pasaran kambing Peranakan Etawa (PE) kelas Jawa Randu atau telinga panjang.
    
Sementara, petugas peternakan Kecamatan Karangtengah, Supramono mengatakan, selama bertugas di pasar hewan Karangtengah, dia selalu mengontrol kesehatan hewan yang akan di jual. Sekaligus mengontrol gigi kambing powel untuk mengecek usia kambing.
    
“Pemeriksaan rutin setiap pasaran pahing, hewan masuk diperiksa, bila sakit diisolasi untuk diberi penanganan kesehatan,” jelasnya, Kamis (10/10). Dia juga menyarankan para pedagang tidak menjual kambing yang masih sakit. (swi/hst)

Tidak ada komentar