test banner

Breaking News

Padat Karya Permudah Transportasi Hasil Bumi

Bupati Demak HM Dachirin Said secara simbolis membuka pelaksanaan padat karya infrastruktur di Desa/Kecamatan Dempet (harsem/sukmawijaya)



Dilaksanakan di Desa/Kecamatan Dempet

Demak-Program padat karya dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenarkertrans) pada Desa/Kecamatan Dempet telah dimulai untuk pembangunan jalan seputar pertanian. Rencananya padat karya harus rampung dalam 30 hari kelender kerja.
 
Padat karya bertujuan memberikan kesempatan kerja bagi warga miskin yang menganggur, untuk mendapatkan pekerjaan pada masa program ini. Karena masyarakat yang mengikuti padat karya akan menerima upah.

Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Demak Agus Nugroho Luhur Pambudi, besaran upah yang diberikan senilai Rp 45 ribu perhari bagi pekerja, ketua kelompok menerima upah Rp 50 ribu perhari, dan upah bagi tukang sebesar Rp 55 ribu/hari.

“Padat karya diperuntukan bagi warga miskin atau pekerja serabutan (buruh tani), setiap hari sebanyak 80 tenaga kerja yang melaksanakan program padat karya,” ucap Agus saat memberikan laporan dalam pembukaan Program Padat Karya di Desa Dempet, Kamis (24/10).

Program padat karya bersifat memberikan tambahan penghasilan bagi warga yang menganggur. Sekaligus diharapkan dapat memotivasi pihak desa untuk menambah volume pekerjaan atau meneruskan pembangunan infrastruktur yang dilakukan.
    
Padat karya di Desa Dempet didanai  APBN dan APBD Perubahan tahun 2013, senilai Rp 250 juta, oleh pihak desa dilaksanakan untuk pembangunan rabat beton jalan lingkungan sawah sepanjang 250  x 3 M dan penaludan saluran sepanjang 165  x 30 cm. Pembangunan dilaksanakan mulai 24 Oktober hingga 22 Nopember.

“Padat karya bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan dan membantu pemda dalam meningkatkan program infrastruktur,” kata Bupati Demak HM Dachirin Said sebelum membuka pelaksanaan padat karya di Desa Dempet.
    
Bupati mengingatkan untuk merawat hasil pembangunan, sekaligus mengimbau warga agar disiplin untuk membayar pajak. Sebisa mungkin dalam pelaksanaan padat karya jangan sampai ada pemotongan upah, atau muncul rebutan pekerjaan antar warga.

Terpisah, Kades Dempet, Sardi sangat mengapresiasi padat karya masuk di desanya. Pembangunan infrastruktur ini untuk memudahkan transportasi hasil bumi, sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga. “Kami akan mengerjakan program sesuai dengan RAB,” akunya. (swi/hst)

Tidak ada komentar