Profil Desa Bisa Diakses Lewat Internet
TRANSPARAN: Tim tekhnis dari Bapermas KB Pemkab Demak memberikan materi bintek profil desa dan kelurahan kepada peserta utusan desa di Kantor Kecamatan Demak Kota, kemarin. (WAHIB PRIBADI) |
DEMAK – Bapermas KB Pemkab Demak menargetkan semua profil desa dan kelurahan se-Demak bisa diakses para pemangku kepentingan publik mulai tahun 2015. Untuk itu, semua data sudah harus ditampilkan dalam format website dalam internet. Profil desa itu diharapkan akan terkoneksi langsung dengan website pemerintah pusat. Yaitu, prodiskel.pmd. kemendagri.go.id. sebab Kabupaten Demak menjadi percontohan profil desa dan kelurahan di Provinsi Jateng pada 2015.
Pihak desa dan kelurahan diminta harus lebih aktif meng-update data dibandingkan daerah lain. Kasubid Pemberdayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Tekhnologi Tepat Guna Bapermas KB, Sutriyanto mengatakan, untuk mensukseskan target itu, pihaknya sudah tiga tahun ini melatih para petugas utusan dari desa dan kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan tersebut. Menginjak tahun ketiga ini, pihaknya terus memperdalam materi bintek yang disampaikan ke petugas. “Ini supaya data profil desa dan kelurahan selalu bisa diperbaharui (up date) setiap saat sesuai data tahun berjalan,” katanya disela memberikan bimbingan tekhnis (bintek) kepada para petugas tekhnologi informasi (TI) dari 249 desa dan kelurahan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Demak Kota, kemarin.
Sutriyanto menambahkan, bintek telah dijalankan sejak Maret hingga 9 April nanti. Sejauh ini, sudah banyak desa dan kelurahan di 11 kecamatan yang bintek. Yaitu, Dempet, Mranggen, Kebonagung, Bonang, Wedung, Gajah, Sayung, Wonosalam, Karanganyar, Mijen, dan Demak Kota. Sedangkan, Kecamatan Karangtengah, Guntur dan Karangawen menyusul kemudian sesuai jadwal. Untuk bintek profil desa di Kecamatan Demak Kota kemarin diikuti 19 petugas.
Mereka dibimbing tim tekhnis dari Bapermas KB Herawan Setiadi. Peserta rata-rata masih kesulitan kaitannya dengan persepsi bagaimana memformat menu dalam komputer yang tersambung internet. Mereka juga harus menggali data dilapangan sehingga betul-betul akurat. “Dari bintek ini kami harapkan data profil desa bisa lebih valid dan benar. Selama ini, data profil desa monoton atau tidak up date. Dengan begini, data terbaru pun nanti bisa diakses cepat melalui jejaring internet,” imbuhnya.
Menurutnya, saran pendukung di desa maupun kelurahan relatif sudah lengkap, utamanya sistem komputerisasi termasuk dengan laptop. Yang belum maksimal adalah penguatan jaringan internet. Di desa pinggiran misalnya, masih ada hambatan dalam mengakses internet tersebut karena sinyal yang tipis. Kondisi demikian akhirnya membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengakses data melalui internet tersebut. “Tapi, hambatan-hambatan itu bisa diatasi sehingga tetap bisa memenuhi target pelayanan untuk mengakses profil desa tersebut,” tambahnya.
Target utama yang diharapkan adalah semua data termasuk data kepala keluarga (KK) di Demak ini dapat dimasukkan dalam profil desa. Target minimal yang bisa dicapai sementara 3 ribu KK dari jumlah total sekitar 8 ribu KK. Data profil desa ini, sangat bermanfaat bagi pihak terkait yang butuh informasi tentang desa. Mereka tidak akan kesulitan lagi dalam mencari informasi tentang tipologi desa, monografi, potensi dan data lain terkait. “Kami juga bisa melihat angka kemiskinan maupun rumah tidak layak huni milik warga sehingga bisa menjadi analisa program pemerintah daerah,” tambahnya. (hib/fth/radarsemarang)
Pihak desa dan kelurahan diminta harus lebih aktif meng-update data dibandingkan daerah lain. Kasubid Pemberdayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Tekhnologi Tepat Guna Bapermas KB, Sutriyanto mengatakan, untuk mensukseskan target itu, pihaknya sudah tiga tahun ini melatih para petugas utusan dari desa dan kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan tersebut. Menginjak tahun ketiga ini, pihaknya terus memperdalam materi bintek yang disampaikan ke petugas. “Ini supaya data profil desa dan kelurahan selalu bisa diperbaharui (up date) setiap saat sesuai data tahun berjalan,” katanya disela memberikan bimbingan tekhnis (bintek) kepada para petugas tekhnologi informasi (TI) dari 249 desa dan kelurahan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Demak Kota, kemarin.
Sutriyanto menambahkan, bintek telah dijalankan sejak Maret hingga 9 April nanti. Sejauh ini, sudah banyak desa dan kelurahan di 11 kecamatan yang bintek. Yaitu, Dempet, Mranggen, Kebonagung, Bonang, Wedung, Gajah, Sayung, Wonosalam, Karanganyar, Mijen, dan Demak Kota. Sedangkan, Kecamatan Karangtengah, Guntur dan Karangawen menyusul kemudian sesuai jadwal. Untuk bintek profil desa di Kecamatan Demak Kota kemarin diikuti 19 petugas.
Mereka dibimbing tim tekhnis dari Bapermas KB Herawan Setiadi. Peserta rata-rata masih kesulitan kaitannya dengan persepsi bagaimana memformat menu dalam komputer yang tersambung internet. Mereka juga harus menggali data dilapangan sehingga betul-betul akurat. “Dari bintek ini kami harapkan data profil desa bisa lebih valid dan benar. Selama ini, data profil desa monoton atau tidak up date. Dengan begini, data terbaru pun nanti bisa diakses cepat melalui jejaring internet,” imbuhnya.
Menurutnya, saran pendukung di desa maupun kelurahan relatif sudah lengkap, utamanya sistem komputerisasi termasuk dengan laptop. Yang belum maksimal adalah penguatan jaringan internet. Di desa pinggiran misalnya, masih ada hambatan dalam mengakses internet tersebut karena sinyal yang tipis. Kondisi demikian akhirnya membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengakses data melalui internet tersebut. “Tapi, hambatan-hambatan itu bisa diatasi sehingga tetap bisa memenuhi target pelayanan untuk mengakses profil desa tersebut,” tambahnya.
Target utama yang diharapkan adalah semua data termasuk data kepala keluarga (KK) di Demak ini dapat dimasukkan dalam profil desa. Target minimal yang bisa dicapai sementara 3 ribu KK dari jumlah total sekitar 8 ribu KK. Data profil desa ini, sangat bermanfaat bagi pihak terkait yang butuh informasi tentang desa. Mereka tidak akan kesulitan lagi dalam mencari informasi tentang tipologi desa, monografi, potensi dan data lain terkait. “Kami juga bisa melihat angka kemiskinan maupun rumah tidak layak huni milik warga sehingga bisa menjadi analisa program pemerintah daerah,” tambahnya. (hib/fth/radarsemarang)
Tidak ada komentar